Hukum Nikah Dalam Islam Nu Online

Mendapat Keturunan yang Beriman

Tujuan pernikahan dalam Islam termasuk mendapatkan keturunan. Hal ini tercatat dalam Al Qur'an yang berbunyi:

"Allah menjadikan kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki yang baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?." (QS. An-Nahl ayat 72).

Pernikahan juga bertujuan untuk membangun generasi beriman. Hal ini sesuai dengan ayat Al Qur'an yang berbunyi:

"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. At-Thur ayat 21).

TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan internet diikuti dengan hadirnya berbagai macam game online. Rasanya setiap pengguna ponsel pintar memiliki setidaknya satu gim dari di gawainya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu genre game online yang memiliki banyak penggemar adalah role-playing video game atau RPG. Biasanya dalam game jenis ini dilengkapi dengan aksi jual beli barang atau kemampuan yang bisa digunakan karakter di dalam permainan untuk menambah keseruan.

Lalu bagaimana hukum Islam memandang jual beli item dalam game online?

Peneliti Bidang Ekonomi Syariah di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur. Muhammad Syamsudin, mengatakan game online pada dasarnya merupakan harta ma’nawi yang berjamin hak penyiaran (broadcasting). Status hak penyiaran itu dibuktikan oleh lisensi yang dimiliki oleh pengembang gim.

Pengasuh Pondok Pesantren Hasan Jufri Putri, Pulau Bawean, Gresik ini menuturkan hukum muam'alah dalam jual beli item gim daring secara umum boleh sebab sudah keluar dari batas mu'amalah yang dilarang oleh Rasulullah SAW. “Sebagai harta yang berjamin lisensi penyiaran publik, maka keberadaan "material siaran" yang dikandung oleh game online bersifat bisa disewa, disewakan, atau dihibahkan kepada pihak lain,” katanya dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, Ahad, 22 Agustus 2021.

Syamsudin menjelaskan dalam konteks ini pemain membeli materi game kepada pengembang dengan tiga model pembayaran. Pertama dengan biaya kuota data. Kedua dengan membeli lisensi khusus sehingga mendapatkan fasilitas tambahan. Ketiga mengikuti misi yang disyaratkan oleh pengembang. Konsekuensinya pemain berhak mendapatkan manfaat dari game ini.

Ia menuturkan suatu harta bisa disebut sebagai “manfaat” apabila memiliki jaminan berupa empat hal, yaitu jaminan barang, jaminan utang, jaminan layanan, dan hak, bukan barang, utang maupun layanan.

“Semua manfaat tersebut wajib diberikan oleh provider secara pasti atau tsubût. Bukan tanpa dasar, hal ini berpegangan pada janji yang disampaikannya lewat FAQ atau petunjuk penggunaan,” tuturnya.

Jika ini terpenuhi, maka keempat manfaat di atas berlaku sah sebagai harta penjamin transaksi disebabkan ikatan kelaziman penunaian 'hak' user oleh pengembang. Sementara itu, item yang diperoleh setelah menyelesaikan misi dalam game online merupakan bagian dari manfaat yang didapatkan pemain.

Karena item dalam game online telah menunjukkan nilai manfaat yang ditunaikan pengembang dan bisa dirasakan pengaruhnya dan bisa dikuasai oleh pemain, maka barang ini telah memenuhi syarat sebagai sesuatu yang boleh diperjualbelikan atau ditransaksikan. Artinya pemain diperbolehkan menjual item atau gold yang telah ia miliki ke pemain yang lain.

RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION

Mengikuti Perintah Allah SWT

Tujuan nikah dalam Islam yang paling utama adalah menjalankan perintah Allah. Ini sesuai dengan ayat Al Qur'an yang berbunyi:

"Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nur Ayat 32).

%PDF-1.7 %¡³Å× 1 0 obj <> endobj 2 0 obj [/ICCBased 3 0 R] endobj 3 0 obj << /Filter /FlateDecode /Length 2596 /N 3 >> stream xœ�–wTSهϽ7½P’Š”ÐkhRH ½H‘.*1 JÀ� "6DTpDQ‘¦2(à€£C‘±"Š…Q±ëDÔqp–Id­ß¼yïÍ›ß÷~kŸ½ÏÝgï}Öº �üƒÂLX €¡Xáçň�‹g`ð l àp³³BøF™|ØŒl™ø½º ùû*Ó?ŒÁ ÿŸ”¹Y"1 P˜ŒçòøÙ\É8=Wœ%·Oɘ¶4MÎ0JÎ"Y‚2V“sò,[|ö™e9ó2„<ËsÎâeðäÜ'ã�9¾Œ‘`çø¹2¾&cƒtI†@Æoä±|N6 (’Ü.æsSdl-c’(2‚-ãy àHÉ_ðÒ/XÌÏËÅÎÌZ.$§ˆ&\S†�“‹áÏÏMç‹ÅÌ07�#â1Ø™Yár fÏüYym²";Ø8980m-m¾(Ô]ü›’÷v–^„îDøÃöW~™ °¦eµÙú‡mi ]ëP»ý‡Í`/ Š²¾u}qº|^RÄâ,g+«ÜÜ\KŸk)/èïúŸC_|ÏR¾Ýïåaxó“8’t1C^7nfz¦DÄÈÎâpù柇øþuü$¾ˆ/”ED˦L L–µ[Ȉ™B†@øŸšøÃþ¤Ù¹–‰ÚøЖX¥!@~ (* {d+Ðï}ÆGùÍ‹Ñ™˜�ûÏ‚þ}W¸LþÈ$ŽcGD2¸QÎìšüZ4 E@ê@èÀ¶À¸ àA(ˆq`1à‚�D €µ ”‚­`'¨u 4ƒ6pt�cà48.�Ë`ÜR0ž€)ð Ì@„…ÈR‡t CȲ…X�äCP”%CBH@ë R¨ª†ê¡fè[è(tº C· Qhúz#0 ¦ÁZ°l³`O8Ž„ÁÉð28.‚·À•p|î„O×àX ?�§€:¢‹0ÂFB‘x$ !«�¤i@Ú�¤¹ŠH‘§È[EE1PL”ʅ⢖¡V¡6£ªQP�¨>ÔUÔ(j õMFk¢ÍÑÎè t,:�‹.FW ›Ðè³èô8úƒ¡cŒ1ŽL&³³³ÓŽ9…ÆŒa¦±X¬:ÖëŠ År°bl1¶ {{{;Ž}ƒ#âtp¶8_\¡8áú"ãEy‹.,ÖXœ¾øøÅ%œ%Gщ1‰-‰ï9¡œÎôÒ€¥µK§¸lî.îžoo’ïÊ/çO$¹&•'=JvMÞž<™âžR‘òTÀTž§ú§Ö¥¾NMÛŸö)=&½=—‘˜qTH¦ û2µ3ó2‡³Ì³Š³¤Ëœ—í\6% 5eCÙ‹²»Å4ÙÏÔ€ÄD²^2šã–S“ó&7:÷Hžrž0o`¹ÙòMË'ò}ó¿^�ZÁ]Ñ[ [°¶`t¥çÊúUЪ¥«zWë¯.Z=¾ÆoÍ�µ„µik(´.,/|¹.f]O‘VÑš¢±õ~ë[‹ŠEÅ76¸l¨ÛˆÚ(Ø8¸iMKx%K­K+Jßoæn¾ø•ÍW•_}Ú’´e°Ì¡lÏVÌVáÖëÛÜ·(W.Ï/Û²½scGÉŽ—;—ì¼PaWQ·‹°K²KZ\Ù]ePµµê}uJõH�WM{­fí¦Ú×»y»¯ìñØÓV§UWZ÷n¯`ïÍz¿úΣ†Š}˜}9û6F7öÍúº¹I£©´éÃ~á~é�ˆ}ÍŽÍÍ-š-e­p«¤uò`ÂÁËßxÓÝÆl«o§·—‡$‡›øíõÃA‡{�°Ž´}gø]mµ£¤ê\Þ9Õ•Ò%íŽë>x´·Ç¥§ã{Ëï÷Ó=Vs\åx٠‰¢ŸN柜>•uêééäÓc½Kz=s­/¼oðlÐÙóç|Ï�é÷ì?yÞõü±ÎŽ^d]ìºäp©sÀ~ ãû:;‡‡º/;]îž7|âŠû•ÓW½¯ž»píÒÈü‘áëQ×oÞH¸!½É»ùèVú­ç·snÏÜYs}·äžÒ½Šûš÷~4ý±]ê =>ê=:ð`Áƒ;cܱ'?eÿô~¼è!ùaÅ„ÎDó#ÛGÇ&}'/?^øxüIÖ“™§Å?+ÿ\ûÌäÙw¿xü20;5þ\ôüÓ¯›_¨¿ØÿÒîeïtØôýW¯f^—¼Qsà-ëmÿ»˜w3¹ï±ï+?˜~èùôñOŸ~÷„óû endstream endobj 4 0 obj << /CA 1 /Type /ExtGState /ca 1 >> endobj 5 0 obj << /BaseFont /FPCHEW+Calibri /DescendantFonts [71 0 R] /Encoding /Identity-H /Subtype /Type0 /ToUnicode 70 0 R /Type /Font >> endobj 7 0 obj << /Filter /FlateDecode /Length 10937 >> stream xœí| XœÕÙö93ì0lB2IxÉ„@“�ÅdX†@Â`ˆYf˜d˜ÁYBˆF©Ö¥hª­K7«©µZ«ÃÄ­[­µ›K«¶¶Z­v_´j[[«Møïsž÷À€‰Wÿïú¿ÿûz]¸ßû>Ï9ç9çÇ€ûµWZÿ�ôŒ-»Ây ¤Õ=Hƒë]°=Ô;Ø7°8á…Û�Ϙ©t0àÜT’üc µhîO=;4>ŸŽÞ&²µ¬‰5³ÏD.-í|ˆ™xËcëø½÷æÖÖ&-M|„×0ÓxKbœ×X3â¦ûçÎÝd¹UÂcVÃ8_zϦÄ#ÛtâÕÏTœxõÍìµoòŠW^õõÌwžÉZ[±òõ^_¾ÌlÍ™kºß‹ª«,÷{WŽx�Y›D}k²w“Õ�xÄ'ù›Jç>SúLEé3¥pSºlyÏ*Ì’ÈI7$&æ$X–V-.^½råŠ�†Ug[¦¤íìÕk6W®X`0æ(ËFƒHsãsÿÚil9‘`¸Ð²iûÊøs3rL ñ†yùÙK7e¶Ÿ[´¡|~¢11ÁŸ”¸dMõ­^Û—³æçæÍÏNJÊžŸ—;?+ñÄËñéïÿ%>ýƒš8ï×ÖïÚ´ÈøÙ”$C\BÂø‚ü9g­/lØž1+3.uVfV^RbvVÚ’Ú]'.Ë�'|ÌËÍ%_'šgw1f¼9~6+çi"êÖE‹ðEóù¢yÜbæ‹æòEsxq>/žÍK²yIÏÖ2yÓ²ñ‰Ç¬¦CS÷2δTÞÄJÆ'~9à·�gèl’ü÷ãi’ß;ž*Ø�eM_�/*姊gjÖøÄk¢ ø…ãð ~L¸Š±?&\€ß¶&£ÆQÌÁ¬ìq¾é¸¥­$sœ'Ž%t°Mo®Øtâi^±»T~ž.}¢tå;R~»tù²Ý¥¬”ïžü˜�ϲZ„‡{½p‘ |D½p‚_�IS]$&®PÍ\aVbBBq±ÐkŠhfs³äüÞœ�bJ<±+1-5!!Ù”ÄÓߟ5;=Þ˜�šÌÏŠKËÎÏÎײþ˜”ž_;knfbbæÜYÙs³’�?½>%δ`vV~fZ£Ƹ8—˜šðÁÕÉYs1'ÌÉ�ñ…l#û¾œSÉj^º€—ÌçŸU¶¾•çå#Py™i&Þ˜'‚™7nXzßÊ"ü°µúŒ¬}ÐpK¥¦"¤ÖÔôʵš¶Ö<ÎËï[™—PÞž¹vœ/QqÌ^»öMì¯(-}½ôéµk+*2_G,e$w‹Hšï'åÂv yIn¦B ¥ähfD×ÌÚh\uv¹ajÇlL�Q•;«PDöÆøäŒä«Òs3�)iìð¬Íž·ªõìs ËÓSãñIùë»ö¯ßsdwyÞæËüOV&e¤ÆoÉž7+91sA^΂ٳM

Setelah memahami hukum nikah dalam Islam, kamu juga perlu mengenali tujuannya. Berikut tujuan pernikahan dalam Islam:

Memperoleh Ketenangan

Menikah juga memiliki tujuan agar memperoleh ketenangan hati. Ini sesuai dengan ayat Al Qur'an yang berbunyi:

"Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia ciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang." (QS al-Rum [30]: 21).

Tujuan menikah juga sebagai penyenang hati, membentuk pasangan suami-istri yang bertakwa pada Allah SWT.

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqon ayat 74).